Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna
Untuk bisa membedakan siklus hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna bisa dilihat dari jumlah siklus yang dilewatinnya. Untuk metamorfosis sempurna dalam Biologi melewati empat siklus, beda satu siklus dengan siklus tidak sempurna.
Metamorfosis tidak sempurna contohnya belalang, kecoa, capung, rayap, jangkrik, kepik dan lainnya. Di antara mereka memiliki ciri yang sama yaitu ketika menetas, perubahannya hanya menyangkut ukuran tubuh saja.
Ciri lainnya, hewan-hewan tersebut sering mengalami pergantian kulit karena perubahan ukuran yang semakin bertambah besar. Karena semakin besar, kulit tidak sanggup menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengan tubuhnya.
Fase metamorfosis jangkrik, contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Bobo.id - Jangkrik adalah jenis serangga yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Yap, siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis memang dibagi menjadi dua:
- Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.
- Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Keduanya memiliki perbedaan di fase pupa atau kepompong. Fase ini tidak dialami hewan yang melakukan metamorfosis tidak sempurna.
Jangkrik adalah salah satunya. Seperti apa fase metamorfosis jangkrik yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Baca Juga: Perbedaan Siklus Hidup Hewan yang Mengalami Metamorfosis dan Tidak Mengalami Metamorfosis
Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Kecoak, Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna
Fase Metamorfosis pada Jangkrik
Fase pertama pada kehidupan jangkrik adalah fase telur.
Telur ini berasal dari jangkrik betina yang telah dibuahi oleh jangkrik jantan.
Sekali bertelur jangkrik betina bisa menghasilkan puluhan telur. Namun, total telur yang bisa dihasilkan selama hidup sekitar 100 hingga 200 telur.
Jangkrik betina biasanya menyimpan telur-telurnya di tanah atau tumbuhan. Tempat itu dipilih karena basah dan lembap.
Jika memutuskan untuk menyimpan telurnya di tanah, jangkrik akan menaruhnya di kedalaman 1 - 2 cm.
Telur jangkrik membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari untuk bisa menetas.
Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Katak, Contoh Metamorfosis Sempurna
Nimfa adalah fase metamorfosis setelah telur jangkrik menetas dan menghasilkan jangkrik kecil.
Pada fase ini sebenarnya bentuk jangkrik sudah mirip dengan jangkrik dewasa pada umumnya.
Hanya saja jangkrik kecil belum memiliki sayap dan juga belum siap untuk melakukan reproduksi.
Saat menjadi jangkrik kecil atau nimfa, mereka akan mengalami pergantian kulit kurang lebih sebanyak 8 hingga 10 kali.
Tidak semua nimfa bisa berkembang menjadi jangkrik dewasa. Hal itu karena beberapa nimfa bisa mati karna dimangsa oleh hewan lain.
Nah, setelah berada di fase ini selama kurang lebih 30 - 40 hari, nimfa akan tumbuh sayap dan menjadi jangkrik dewasa.
Baca Juga: Fase Metamorfosis Belalang, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna
3. Fase Dewasa atau Imago
Imago adalah fase di saat jangkrik sudah bertumbuh besar dan sudah memiliki sayap.
Tak hanya itu, di fase ini jangkrik juga sudah siap untuk melakukan reproduksi.
Untuk memikat jangkrik betina, biasanya jangkrik jantan akan mengeluarkan suara yang khas.
Di fase ini biasanya jangkrik bisa bertahan hidup selama dua bulan.
Baca Juga: Fase Metamorfosis Lalat, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna
Baca Juga: Jenis Siklus Hidup Hewan: Metamorfosis dan Tanpa Metamorfosis
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?
Serangga mengalami metamorfosis tidak sempurna karena hanya mengalami tiga tahap dalam siklus hidupnya. Tahap pertama yaitu telur lalu menetas menjadi nimfa atau serangga kecil hingga akhirnya jadi serangga dewasa.
Nimfa biasanya memiliki rangka luar yang cukup tipis dan tidak memiliki sayap. Mereka memakan makanan yang sama dengan serangga dewasa selama tinggal di tempat sama. Nimfa selanjutnya melewati proses molting yaitu meninggalkan kulit.
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.
Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.
Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna atau disebut juga dengan hemimetabola, adalah metamorfosis yang tidak mengalami proses pupa dan larva. Jadi hewan-hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna akan langsung menuju fase dewasa.
Ciri utama hewan yang memiliki metamorfosis tidak sempurna adalah, mereka memiliki bentuk yang tetap ketika menetas dan perubahannya hanya menyangkut pada ukuran tubuh saja.
Ciri lainnya yang tidak kalah penting adalah, hewan-hewan ini sering melakukan pergantian kulit atau molting. Pergantian kulit ini dilakukan karena hewan tersebut bertambah besar. Saking besarnya, kulit mereka tidak sanggup lagi untuk menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengannya.
BACA JUGA: 14 Hewan Langka Di Indonesia Yang Dilindungi
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.
Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.
Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna
Terkait contoh hewan metamorfosis tidak sempurna ini, berikut penjelasan lengkapnya kami lansir dari berbagai sumber, salah satunya Sciencing.com:
Metamorfosis Rayap (Dokterrayap.com)
Rayap dewasa yang telah menemukan pasangannya akan mencari sarang baru untuk berkembang biak. Rayap betina akan meletakkan telur yang telah menetas lalu jadi larva dan nimfa. Nimfa kecil berpotensi jadi salah satu kasta dalam koloni rayap yaitu golongan pekerja, tentara atau reproduktif primer.
Selain ketiga kasta tersebut, ada satu kasta lain yaitu reproduktif sekunder. Mereka sama dengan reproduktif primer yaitu tidak memiliki sayap.
Metamorfosis Belalang (Maglearning.id)
Belalang melewati tiga fase yaitu telur, nimfa dan imago. Belalang betina akan menghasilkan 10-300 telur selama musim panas. Kemudian belalang menyimpan sejumlah telur yang dimilikinnya di atas pasir atau tanaman, biasanya akan menetas setelah 10 bulan.
Tampilan nimfa mirip dengan belalang dewasa namun belum memiliki sayap dan alat reproduksi. Kedua organ tubuh ini baru akan muncul 30 hari kemudian setelah berganti kulit beberapa kali hingga akhirnya jadi belalang dewasa.
Metamorfosis Capung (Popmama.com)
Capung juga termasuk ke dalam jajaran contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Berbeda dengan hewan lainnya, capung melewati fase larva sebelum berubah jadi nimfa. Telur capung yang berbentuk lonjong biasanya disimpan di air berarus deras seperti sungai.
Setelah memasuki usia tiga minggu, telur capung akan menetas jadi larva yang memakan segala. Capung akan memakan cacing, ikan kecil dan hewan kecil yang ada di air lainnya. Jika sudah banyak makan, larva capung berubah jadi nimfa dan tumbuh sebagai imago.
Metamorfosis Jangkrik (Mediaindonesia.com)
Jangkrik melewati 3 fase dalam hidupnya yaitu telur, nimfa dan tumbuh jadi jangkrik dewasa atau imago. Jangkrik termasuk hewan yang melewati metamorfosis paling cepat. Dalam satu musim, jangkrik betina bisa menghasilkan sekitar 500 telur yang menetas dalam tiga hari.
Setelah menetas, jangkrik hidup sebagai nimfa selama 40 hari, begitu juga untuk tumbuh dewasa memerlukan waktu 40 hari. Secara keseluruhan jangrik membutuhkan waktu 83 hari untuk tumbuh dewasa dan bereproduksi.
Metamorfosis Kecoa (iFabrix.com)
Terhitung kurang lebih ada sekitar 4.000 spesies kecoa berbeda yang hidup di dunia, semuanya melewati 3 fase. Ketika musim kawin, kecoa jantan dan betina akan bereproduksi menghasilkan sekitar 40 sel telur dan berubah jadi telur.
Satu kapsul telur bisa menampung sekitar 50 kecoa, setelah 38 hari telur tersebut akan menetas sebagai nimfa berwarna putih seperti kutu. Layaknya metamorfosis tidak sempurna, kecoa tidak melewati proses pupa dan larva. Kecoa yang menetas memiliki penampilan sama dengan versi dewasa.
Metamorfosis Kepik (Ilmuipa.my.id)
Kepik termasuk bagian keluarga hemiptera yang bisa menghasilkan 1000 telur larva dalam satu musim kawin. Sayangnya tidak semua telur kepik bisa menetas karena dimakan predator. Telurnya biasanya terletak di dedaunan dan menetas setelah satu minggu.
Tidak berbeda dengan capung, telur kepik yang menetas berubah jadi larva lalu mengalami pergantian kulit. Uniknya kepik melewati fase pupa dan keluar jadi kepik dewasa. Satu-satunya fase yang tidak dilewati yaitu nimfa.
Metamorfosis Earwig (Gramedia.com)
Earwig atau dalam bahasa Indonesia disebut cocopet memang tidak hidup di Indonesia dan hanya ditemukan di Afrika, Amerika, Selandia Baru, Eurasia dan Australia. Pada siang hari, earwig biasanya bersembunyi di celah-celah tanaman dan baru mulai aktif mencari makanana saat sudah gelap.
Earwig melompat-melompat dari satu tanaman ke tanaman lain dan dengan cepat menemukan makanan seperti nyamuk, lalat atau hewan kecil lainnya. Fase hidup earwig dimulai dari telur lalu menetas jadi nimfa dan terakhir jadi earwig dewasa setelah melewati pergantian kulit.
Bisa disampulkan metamorfosis tidak sempurna ialah hewan atau serangga yang melewati 3 fase yaitu telur, nimfa dan fase dewasa. Setelah telur menetas dikenal fase muda sebelum akhirnya tumbuh dewasa. Fase nimpa ini melewati pergantian kulit beberapa kali.
METAMORFOSIS hanya terjadi pada hewan. Metamorfosis tidak sempurna adalah hewan yang mengalami perubahan bentuk hanya pada beberapa tahapan dalam tumbuh kembangnya.
Dalam tahapannya inilah yang membedakan antara metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
Tahapan metamorfosis tidak sempurna yaitu: Telur > Nimfa > Dewasa.
Baca juga : Contoh Hewan-Hewan yang Menjalani Metamorfosis Sempurna
Nimfa merupakan bentuk ukuran hewan saat masih muda. Namun, bentuk tersebut tidak mengalami perubahan sampai ia berubah menjadi dewasa.
Hal demikianlah yang dinamakan sebagai metamorfosis tidak sempurna.
Jenis-jenis Metamorfosis
Meski sama-sama melakukan metamorfosis, namun tidak semua hewan melewati proses yang sama. Pasalnya, metamorfosis sendiri terbagi jadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kira-kira apa perbedaannya?
Jenis-jenis Metamorfosis
Meski sama-sama melakukan metamorfosis, namun tidak semua hewan melewati proses yang sama. Pasalnya, metamorfosis sendiri terbagi jadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kira-kira apa perbedaannya?
Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.
Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.
Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.
Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?
Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.
Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.
Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.
Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?